SOROT BERITA | BOGOR - Seringkali wartawan mendapatkan intimidasi dalam melaksanakan tugas, di tahun 2023 saja tercatat 45% jurnalis di Indonesia mengalami intimidasi atau kekerasan, termasuk ancaman pembunuhan.
Kali ini, tak terima dituduh sebagai backup perusahaan yang disebarkan melalui status dan group WhatsApp, serta adanya intervensi meminta penghapusan pemberitaan. Nay Nur'ain dan Chaerudin melaporkan salah satu warga Desa Tlajung Udik, YS, ke Polres Bogor atas dasar UU ITE, Sabtu (15/6/2024).
"Kami keberatan atas tuduhan yang di katakan oleh YS, apalagi dimana dengan nada mengancam dan membuat status menuduh kami sebagai back up pabrik yang bermasalah. Selain itu meminta penghapusan berita melalui percakapan WhatsApp group," ungkap Nay yang juga Anggota PWI Kabupaten Bogor, seperti dilansir dari suarapena.com
Lebih lanjut Nay mengatakan, selain menuduh pihaknya sebagai backup pabrik, YS juga menantang dan mengeluarkan kalimat kotor.
"Pada intinya, saya merasa tidak bersoal dengan YS. Namun, dia melontarkan kata-kata yang tidak pantas dan disebarkan kemana-mana, hingga merugikan nama baik kami," terang Nay.
Sementara, Wakil Ketua PWI Kabupaten Bogor, Deddy Firdaus, mendukung penuh anggotanya untuk membuat laporan, apalagi sudah menyerang secara personal dan melakukan intervensi.
"Kehadiran saya disini melakukan pendampingan untuk Nay dan Ibenk yang merupakan anggota PWI Kabupaten Bogor. Saya sangat berharap persoalan ini bisa diselesaikan sesuai dengan hukum yang berlaku," tegasnya.
"Kita sudah membuat laporan. Tadi juga sudah diberikan alat bukti semuanya, serta dukungan dari PWI Kabupaten Bogor agar permasalahan bisa diproses secara hukum," tutupnya.
Turut hadir mendampingi pelaporan ke Polresta Kabupaten Bogor, Wakil Ketua PWI Kabupaten Bogor Dedy Firdaus dan jajaran, Ketua Bogor Timur Jurnalis (BTJ) Sudadi, Ketua Jurnalis Fishing Indonesia (JFI) Billy Adhiyaksa, serta beberapa rekan wartawan dari Sekretariat Bersama Kabupaten Bogor mendatangi Polres Bogor untuk mendampingi pembuatan laporan. (***)