SOROT BERITA | BEKASI - Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Kota Bekasi, tidak main-main dalam memberantas bullying. Sekolah ini menerapkan strategi multi-lapis, melibatkan seluruh elemen sekolah, untuk menciptakan lingkungan belajar yang aman dan nyaman.
"Bullying bukan sekadar pelanggaran biasa, tapi pelanggaran HAM berat!" tegas Tri Wahyuni, Wakil Kepala Madrasah Bidang Kesiswaan, pada sorotberita.com, Selasa (20/8/2024).
Ia menjelaskan, sekolah menerapkan pendekatan preventif dengan memberikan jam tambahan untuk kegiatan ekstrakurikuler, yang diharapkan dapat menanamkan nilai-nilai positif dan kesadaran akan bahaya bullying.
"Ekskul bukan hanya untuk menyalurkan bakat, tapi juga untuk membangun karakter dan empati," tutur Tri.
Tidak hanya itu, Tri mengatakan, sekolah membentuk tim kedisiplinan yang terdiri dari guru, kepala madrasah, dan wakil kepala madrasah, untuk mengawasi perilaku siswa secara ketat.
"Kami bekerja sama dengan BK (Bimbingan dan Konseling) dan semua guru, untuk memastikan aturan sekolah diterapkan dengan tegas," ujar Tri.
Ia menyatakan, tim kedisiplinan membuat aturan yang jelas dan rinci, dengan poin-poin pelanggaran yang ditempel di setiap kelas.
"Semua orang tahu aturannya, dari kepala madrasah, guru, siswa, hingga orang tua," kata Tri.
Tri memaparkan, guru kelas juga berperan penting dalam mengawasi siswa, baik di dalam maupun di luar sekolah.
"Guru kelas punya hubungan emosional dengan siswa, sehingga mereka bisa mengetahui kegiatan siswa di luar sekolah," jelas Tri.
Jika terjadi kasus bullying, Tri menegaskan, sekolah akan memanggil siswa dan orang tuanya secara terpisah untuk dimintai keterangan.
"Kita ingin mendapatkan informasi yang objektif dari kedua belah pihak," ucap Tri.
Senada, Pembina OSIS, Nur Komarudin, mengatakan sanksi yang diberikan kepada pelaku bullying, disesuaikan dengan tingkat pelanggaran.
"Jika skor pelanggaran mencapai 100, siswa tersebut akan dikeluarkan dari sekolah. Kami tidak mentolerir bullying di sekolah ini," pungkas Nur.
Sekolah MAN 1 Bekasi, membuktikan bahwa mereka serius dalam memerangi bullying dan menciptakan lingkungan belajar yang aman dan nyaman bagi semua siswa. (Pandu)