BEKASI - Memperingati Hari Pendidikan Nasional, Drs. H. Ayung Sardi Dauly, M.M., seorang praktisi dan pemerhati pendidikan yang juga menjabat sebagai Sekretaris BMPS Kota Bekasi, mengungkapkan keprihatinannya terhadap kondisi pendidikan di Indonesia.
"Setiap tahun, kita merayakan Hari Pendidikan Nasional dengan upacara dan seremoni, namun esensi dan tujuan pendidikan yang tertuang dalam Undang-Undang tampaknya masih jauh dari tercapai," ujar Ayung, via telepon seluler, Kamis (2/5/2024).
Ia menyoroti bagaimana Indonesia, yang pernah menjadi rujukan bagi Malaysia dalam bidang pendidikan, kini terlihat tertinggal. Menurutnya, salah satu penyebab utama adalah tidak adanya 'Master Plan' pendidikan yang solid dan berkelanjutan.
"Pemerintah sering kali terlalu sibuk mengubah kurikulum setiap kali ada pergantian kepemimpinan, sehingga pendidikan kita seperti kelinci percobaan yang terus-menerus diuji coba tanpa arah yang jelas," tambahnya.
Kurikulum Merdeka, yang seharusnya memberikan kebebasan kepada guru untuk merancang pembelajaran, dianggap Ayung masih terkendali dan tidak memberikan hasil yang substansial.
"Guru-guru kita seakan diberi layang-layang untuk terbang, namun tali pengendalinya masih dipegang erat. Hasilnya, kita hanya melihat portofolio dan pameran karya tanpa makna dan dampak nyata." ungkap Ayung.
Iapun menekankan pentingnya kerja sama antara pemerintah dan para pemangku kepentingan pendidikan, untuk merancang master plan pendidikan yang komprehensif, mulai dari tingkat daerah hingga pusat, demi mencapai visi Indonesia Emas 2045.
"Pemerintah tidak bisa bekerja sendiri. Banyak kegagalan yang terjadi karena kebijakan pendidikan yang berubah-ubah tanpa didasari studi yang komprehensif," tegasnya.
Dijelaskan olehnya, dengan sisa waktu 21 tahun menuju Indonesia Emas, masih ada kesempatan untuk mempersiapkan dan memperbaiki kesalahan yang ada.
Terakhir ia berharap, refleksi pada Hari Pendidikan Nasional ini dapat menjadi titik balik untuk membenahi sistem pendidikan di Indonesia, agar benar-benar dapat mencerdaskan kehidupan bangsa sesuai dengan amanat Undang-Undang. (Pandu)