SOROT BERITA - Penggunaan gawai pada anak tak perlu dimusuhi, namun justru harus dikontrol dengan bijak. Demikian disampaikan Psikolog anak dan keluarga dari Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, Sani B. Hermawan.
"Gadget bukan lagi musuh, tetapi alat yang harus digunakan dengan bijak. Saat digunakan untuk keperluan sekolah, orang tua justru perlu mendukungnya," ujar Sani saat dihubungi di Jakarta, Senin (27/1/2025).
Menurutnya, gawai kini telah menjadi bagian integral dalam pendidikan dan interaksi sosial anak. Namun, tantangannya adalah mencegah distraksi yang muncul saat anak menggunakan gawai untuk belajar.
"Seperti permainan, gadget juga butuh aturan main. Kalau tidak ada aturan, justru bisa berantakan," tegas Sani.
Untuk mengatasi hal tersebut, ia menyarankan orang tua menerapkan teknik push and pull dengan membuat kesepakatan bersama anak tentang jadwal penggunaan gawai.
"Jangan sampai anak bilang sudah mengerjakan tugas, tetapi hasilnya tidak ada. Orang tua tetap harus melihat proses dan hasilnya," tambahnya.
Khusus untuk anak usia sekolah dasar, Sani memperbolehkan penggunaan gawai untuk keperluan sekolah dan interaksi sosial, namun tetap dengan pengawasan ketat dari orang tua.
"Dengan adanya kesepakatan yang jelas antara orang tua dan anak, penggunaan gadget bisa lebih sehat dan seimbang," pungkasnya. (Pandu)