SOROT BERITA | JAKARTA - Menteri ATR/BPN, Nusron Wahid, menegaskan peran vital tata kelola pertanahan, dalam mewujudkan swasembada pangan nasional, sebagai bagian dari Asta Cita Kabinet Merah Putih.
Pernyataan ini disampaikan dalam Nation Building Conference "Beyond Tomorrow-Shaping Indonesia's Future 5.0", di Balai Sarbini, Jakarta (9/11/2024).
"Tidak mungkin ada swasembada pangan tanpa ketersediaan sawah. Ini membutuhkan tata kelola pertanahan yang baik," tegas Nusron, saat memaparkan visi Kementerian ATR/BPN.
Dalam mendukung program tersebut, Kementerian ATR/BPN telah mencatatkan capaian signifikan, melalui program Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL).
"Hingga akhir 2024, kami berhasil mendaftarkan 119 juta bidang tanah, berkat dukungan penuh Presiden Jokowi sejak 2017," ungkapnya.
Nusron juga menyoroti pentingnya implementasi One Spatial Planning Policy, yang mengintegrasikan penataan ruang udara, darat, laut, dan dalam bumi.
"Kita harus memastikan penggunaan lahan tepat sasaran. Misalnya, Lahan Sawah yang Dilindungi tidak boleh dialihfungsikan menjadi properti," jelasnya.
Mengenai pemanfaatan ruang, ia menambahkan, bahwa ruang udara bisa dimanfaatkan untuk perhubungan dan satelit telekomunikasi, dan untuk di bawah laut, perlu mengatur zona penangkapan ikan, jalur transportasi, hingga penempatan kabel telekomunikasi.
"Tujuan akhirnya adalah memastikan rakyat Indonesia memiliki akses terhadap tanah air mereka. Jangan sampai mereka menjadi pendatang di negeri sendiri," tutup Nusron, menekankan pentingnya pemerataan kemakmuran melalui tata kelola pertanahan yang baik. (Pandu)