SOROT BERITA | JAKARTA - Permasalahan pemerataan pelayanan kesehatan anak Indonesia, menjadi tema utama dalam Hari Ulang Tahun (HUT) Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) ke-70, Sabtu (22/6/2024).
Hal itu karena akses terhadap layanan kesehatan anak yang berkualitas, masih belum merata di seluruh Indonesia. Hingga menjadi tantangan besar yang harus diatasi, untuk menjamin generasi masa depan anak sehat dan tangguh.
Ketua Pengurus Pusat Ikatan Dokter Anak Indonesia, Dr. Piprim Basarah Yanuarso, SpA(K) mengatakan, pemerintah bersama IDAI dan banyak pihak, telah melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan pemerataan layanan kesehatan anak di Indonesia.
"Dengan komitmen dan kerja sama semua pihak, diharapkan setiap anak di Indonesia dapat memperoleh akses terhadap layanan kesehatan berkualitas," ucap Dr. Piprim.
Namun, ia mengakui, masih terdapat beberapa permasalahan dalam mencapai pemerataan layanan kesehatan anak di Indonesia, terutama karena terbatasnya infrastruktur kesehatan di daerah terpencil.
Sementara itu, Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (IDI), DR. Dr. Moh. Adib Khumaidi, SpOT., menyampaikan IDAI dan para dokter spesialis anak memiliki peran penting dalam memajukan pelayanan kesehatan anak di Indonesia.
“PB IDI berharap, pemerintah memberikan banyak beasiswa pendidikan kedokteran anak dan insentif bagi dokter yang bersedia bekerja di daerah terpencil, untuk mengatasi permasalahan kesehatan yang belum merata ini,” tukas Dr Adib.
Perayaan HUT IDAI ke-70 yang puncaknya digelar hari ini, diisi dengan berbagai kegiatan, mulai dari 7K Fun Walk, IDAI Virtual Sport Challenge 2.0, Lomba Jingle IDAI, hingga seminar kesehatan mengenai Praktik Pemberian Makan yang Baik untuk Mencapai Generasi Emas.
"HUT IDAI ini diselenggarakan setiap tanggal 14 Juni, namun puncak perayaan tahun ini diselenggarakan pada 22 Juni dengan beragam kegiatan yang diadakan di seluruh IDAI cabang," jelas Ketua Pelaksana HUT IDAI Ke-70, DR. Dr. I Wayan Bikin Suryawan, SpA(K).
Terpantau, Seminar MPASI menghadirkan DR Dr Titis Prawitasari, SpA(K), Ketua Unit Kerja Koordinasi (UKK) Nutrisi dan penyakit Metabolik IDAI, dan selebriti Nikita Willy yang membagikan pengalamannya dalam mengasuh anak.
Diketahui, dalam puncak perayaan ini, IDAI juga meluncurkan situs khusus Badan Penerbit IDAI yang menyediakan semua buku ajar dan panduan mengenai kesehatan anak untuk dokter dan masyarakat awam, serta peluncuran koleksi terbatas scarf IDAI yang berkolaborasi dengan desainer Ria Miranda.
Hasil penjualan koleksi scarf IDAI ini akan disumbangkan untuk program penanganan stunting di daerah melalui program Paediatrician Social Responsibility (PSR) IDAI di seluruh cabang IDAI di Indonesia.
Selain itu, IDAI juga memberikan penghargaan kepada pemenang pencipta jingle IDAI terfavorit serta PSR Awards yang bersinergi dengan Puskesmas. Program PSR ini bertujuan menurunkan angka kesakitan dan kematian bayi dan balita di Indonesia.
Koleksi scarf edisi khusus ini diperagakan oleh 15 dokter spesialis anak dari IDAI cabang. Hasil penjualan koleksi scarf IDAI ini akan didonasikan untuk program penanganan stunting di daerah melalui program Paediatrician Social Responsibility atau PSR IDAI di seluruh Cabang IDAI di Indonesia. (Pandu)