SOROT BERITA | BEKASI - Global Persada Mandiri (GPM), menegaskan komitmennya sebagai lembaga pendidikan inklusif, yang mengedepankan prinsip Bhinneka dan nilai-nilai Pancasila, tanpa membebani orang tua dengan pungutan liar.
Hal itu disampaikan Kepala Sekolah GPM, Drs. Oyong Cahyadi, saat menerima kunjungan Tim Redaksi Sorot di kantornya, Kamis (27/2/2025).
"Kami tentu sangat senang menerima rekan-rekan dari media, agar dapat membantu untuk meningkatkan kualitas mutu pendidikan di GPM, sekaligus mensosialisasikan kepada masyarakat agar jangan ragu bersekolah di sini," kata Oyong.
Oyong menekankan, pentingnya integritas dalam mengelola sekolah. Karena menurutnya, kejujuran dalam hidup adalah hal yang sangat penting.
"Saya tekankan untuk memberi contoh ke mereka, dan mereka harus jujur. Untuk itu, saya pun menghitung pembiayaan sekolah ini dari awal. Saya tidak mau pemilik itu nanti defisit," jelasnya.
GPM yang memiliki sekitar seribu siswa dari jenjang PAUD hingga SMA ini, menerapkan prinsip kebhinekaan dalam proses pendidikannya.
"Murid di sini banyak yang Muslim dan Kristen. Untuk murid yang tidak mampu pun kami berikan subsidi, agar mereka tetap bisa sekolah," papar Oyong.
Ia menambahkan, bahwa pihak sekolah sangat ketat dalam pengelolaan dana bantuan dari pemerintah, terutama dalam pengawasan pencegahan pungutan liar.
"Dana bantuan dari pemerintah kami salurkan sesuai aturan, dan di sini juga tidak ada pungutan apapun. Kami selalu mengingatkan semua guru agar tidak melakukan pungutan. Bila ditemukan, pasti kami beri sanksi," tegasnya.
Untuk meningkatkan mutu pendidikan, Oyong menjelaskan beberapa langkah strategis yang telah dilakukan, di antaranya membangun sarana dan prasarana yang memadai, meningkatkan kompetensi guru, memberikan beasiswa, serta meningkatkan partisipasi masyarakat.
"Peran guru sangat penting untuk memberikan pembelajaran yang baik. Guru sebagai pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, serta menilai dan mengevaluasi peserta didik membutuhkan peningkatan profesional secara terus-menerus," imbubya.
Di akhir wawancara, Oyong menyampaikan pesan kepada masyarakat Bekasi agar tidak ragu menyekolahkan anaknya di GPM, karena selain kualitas namun juga memiliki biaya yang terjangkau.
"Silakan bersekolah di Global Persada Mandiri, jangan khawatir mahal. Pembiayaan bisa dibicarakan, apalagi bagi siswa kurang mampu yang dapat menunjukkan Surat Keterangan Tidak Mampu. Setelah kami verifikasi dan valid, mereka akan mendapat keringanan dan subsidi," pungkasnya. (***)