Bunda Nyimas: Jangan Bawa Nama Bung Karno untuk Justifikasi Korupsi!

27 Des 2024 Admin

SOROT BERITA | BEKASI - Penggunaan nama Soekarno, dalam konteks pembelaan kasus korupsi menuai kritik keras, dari aktivis senior GMNI (Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia), Nyimas Sakuntala Dewi.

Nyimas, yang akrab disapa Bunda Nyimas, menyoroti pernyataan Sekjen PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto, yang mengaitkan kasusnya dengan Bung Karno.

ADVERTISEMENT

"Sangat tidak proporsional mengaitkan kasus korupsi dengan Bung Karno. Ini justru mencederai legacy beliau yang dikenal keras melawan korupsi," tegas Bunda Nyimas, Jumat (27/12/2024).

Ia mengingatkan, bahwa Soekarno memiliki track record kuat dalam pemberantasan korupsi, dibuktikan dengan pembentukan BAPEKAN (Badan Pengawas Kegiatan Aparatur Negara), melalui Peraturan Presiden No.1 tahun 1959.

"Bung Karno bahkan membentuk Panitia Retooling Aparatur Negara yang dipimpin A.H. Nasution. Melalui Operasi Budhi, mereka berhasil memproses pelaku korupsi, termasuk menghukum Kolonel Pringadi atas penggelapan uang negara," jelasnya.

Bunda Nyimas menekankan kontras antara perjuangan Soekarno, dengan situasi saat ini yang menurutnya jelas berbeda.

 "Bung Karno berkorban untuk negara, bukan merampok negara. Berhentilah menggunakan nama beliau untuk pembenaran kasus korupsi," tegasnya.

Pernyataan ini muncul di tengah upaya pemurnian nama baik Soekarno, pasca TAP MPRS No.XXXIII tahun 1967.

"Momentum ini seharusnya diisi dengan meneladani sikap anti-korupsi beliau, bukan justru mencoreng namanya," tutupnya. (Pandu)