SOROT BERITA | YOGYAKARTA - Ujian Pejabat Pembuat Akta Tanah (PPAT) gelombang kedua digelar di Sekolah Tinggi Pertanahan Nasional (STPN), Yogyakarta, Selasa (17/12/2024).
Menteri ATR/BPN, Nusron Wahid, menekankan pentingnya transparansi dan reformasi dalam proses tersebut. Sebanyak 5.544 peserta dari total 6.000 pendaftar mengikuti ujian berbasis komputer (CBT) ini.
"Ujian ini bagian dari transformasi layanan pertanahan. Kita akan memonitor secara online aktivitas PPAT, termasuk transaksi dan biayanya, melalui sistem yang terintegrasi," ujar Menteri Nusron.
Sistem ini akan menghubungkan Akta Jual Beli (AJB) dan akta lainnya, dengan Pusat Data dan Informasi (Pusdatin) Kementerian ATR/BPN.
Menteri Nusron juga mengungkapkan rencana rotasi penempatan PPAT, untuk memastikan keseragaman pelayanan dan biaya.
"KPK menemukan ketidakseragaman biaya dan pelayanan PPAT. Rotasi ini diharapkan mencegah praktik yang tidak sesuai," tegas Menteri Nusron.
Ujian PPAT tahun ini menggunakan sistem CBT yang transparan dan hasilnya langsung terlihat. Peserta dapat memantau proses ujian secara real time. Lulus atau tidaknya peserta ditentukan oleh passing grade dan pemeringkatan.
Hadir mendampingi Menteri Nusron dalam acara ini Direktur Jenderal Penetapan Hak dan Pendaftaran Tanah, Asnaedi; Direktur Jenderal Pengendalian dan Penertiban Tanah dan Ruang, Jonahar; Ketua STPN, Agustyarsyah; dan Kepala Biro Hubungan Masyarakat, Harison Mocodompis. (Pandu)